Rabu, 12 Juni 2013

Tips Mencegah Infeksi Selama Nifas

Cara Mencegah Infeksi Selama Masa Nifas. Sangat penting menjaga kebersihan selama masa nifas (masa pembersihan dan pemulihan rahim). Tanpa kebersihan yang memadai, infeksi mudah terjadi.

Berikut adalah beberapa tips yang dapat Anda lakukan untuk mencegah infeksi selama masa nifas, sebagaimana Dunia Baca dot Comlansir dari laman Kompas.

Selama masa kehamilan:
Supaya tidak terjadi infeksi pada masa nifas, saat hamil cegah jangan sampai terjadi anemia, malnutrisi, serta munculnya penyakit-penyakit yang diderita ibu. Sebaiknya juga tidak melakukan, mengurangi, atau melakukan dengan hati-hati hubungan seksual saat hamil tua karena bisa menyebabkan pecahnya ketuban dan menjadi jalan masuk kuman penyebab infeksi ke dalam jalan lahir.
Pesan Sponsor



Waktu persalinan:
Dokter akan melakukan segala tindakan pertolongan persalinan dengan peralatan yang steril. Selain akan mencegah terjadinya perdarahan yang banyak, kalaupun terjadi, darah yang hilang akan diganti melalui transfusi darah.

Masa nifas:
Luka-luka pascapersalinan harus dirawat dengan baik. Menjaga kebersihan pada bekas luka mutlak dilakukan. Alat-alat, pakaian, dan kain yang dikenakan ibu harus benar-benar dijaga kebersihannya. Hal lain yang juga harus diwaspadai selama masa nifas selain infeksi adalah terjadinya anemia.

Bila ibu mengalami perdarahan yang sangat banyak, atau sudah terjadi anemia selama masa kehamilan, hal ini dikhawatirkan akan memengaruhi proses kontraksi pada rahim untuk kembali seperti semula. Ini terjadi karena darah tak cukup memberikan oksigen ke rahim.

Bila anemia hanya ringan, maka untuk mengatasinya cukup dengan mengonsumsi makanan kaya zat besi. Namun bila kondisinya sangat parah, dokter akan melakukan transfusi darah.

Selain infeksi nifas, gangguan lain yang mungkin terjadi selama masa nifas adalah:

Kelainan pada rahim.
Setelah melahirkan, rahim secara alami akan terus mengecil menuju ukuran semula. Kalau sesaat setelah melahirkan berat rahim sekitar 1.000 gr, maka 6 minggu kemudian akan mengecil menjadi 40-60 gr. Bila proses ini mengalami hambatan atau berlangsung kurang baik, maka gangguan itu disebut sub-involusi. Penyebabnya antara lain adanya infeksi (endometriosis), adanya bekuan-bekuan darah di rahim, dan sebagainya. Dokter akan memberikan pengobatan yang dianggap perlu. Bila terbukti masih ada sisa plasenta, dokter akan melakukan kuretase.

Sindroma Sheehan.
Sindroma Sheehan adalah syok akibat perdarahan persalinan. Biasa terjadi bila ibu mengalami eklamsia. Pengobatan yang akan dilakukan dokter adalah dengan memberikan substitusi terapi hormonal.

Gangguan pada payudara.
Gangguan lain yang juga terjadi selama masa nifas adalah keluhan payudara bengkak, keras, panas, dan nyeri. Bahkan pada beberapa kasus terjadi peradangan payudara yang disebabkan kuman Staphylococcus aureus yang masuk melalui luka pada puting atau peredaran darah. Gangguan ini disebut mastitis.

Untuk mengurangi rasa sakit, ibu bisa mengompres payudara dan melakukan pengurutan ringan. Namun bila rasa sakit tak tertahan, segera ke dokter untuk mendapat pengananan berupa pemberian obat yang tepat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar